-visit us: @Mr_ikky and Friends- |
Legenda
Berabad-abad yang lalu, ada orang-orang Khmer di Birma yang membuat sebuah kuil bernama Lao-Tsun. Kuil tersebut berguna untuk memuja dewi yang memiliki mata berwarna biru safir yang bernama Tsun-Kyan-Kse. Kemudian, ada seorang pendeta bernama Mun-ha yang dikenal sering bersujud untuk bersemadi di depan patung emas dewi Tsun-Kyan-Kse, bersamaan dengan seekor kucing putih yang dibernama Sinh.
Pada suatu ketika, ada sekumpulan perampok yang menyerang kuil tersebut,
sehingga mengakibatkan Mun-Ha terbunuh dan meninggal. Setelah Mun-Ha
meninggal, Sinh meletakan kakinya di atas tubuh tuannya dan menghadap ke
patung dewi Tsun-Kyan-Kse. Kemudian, warna bulu putihnya berubah
menjadi keemasan, dan warna mata kuningnya berubah menjadi biru, seperti
mata dewi Tsun-Kyan-Kse. Warna keempat kakinya juga berubah menjadi
cokelat tanah, dan tetapi, cakar yang diletakkan di atas tubuh tuannya
tetap berwarna putih, yang berarti melambangkan kesucian.
Keesokan harinya, ratusan kucing yang ada di kuil Lao-Tsun juga
mempunyai warna yang sama dengan Sinh. Sinh tidak pernah meninggalkan
altar pemujaan, sampai setelah 7 hari kemudian, Sinh meninggal. Arwah
Sinh ternyata telah membawa arwah tuannya untuk menuju surga. Sejak saat
itu, jika ada seekor kucing kuil juga meninggal, dipercaya akan ada
arwah seorang pendeta yang menemani arwah kucing tersebut di perjalanan
alam akhirat.
sumber: id.wikipedia.org Add to Cart
0 komentar:
Posting Komentar