Jenis-Jenis Kucing Hutan
Kucing hutan mengacu pada jenis-jenis kucing
(anggota suku Felidae) yang hidup liar di hutan. Istilah ini bersifat umum (generik), mencakup beberapa jenis kucing besar berukuran kecil, tetapi tidak mencakup kucing yang hidup di gurun atau padang rumput, serta tidak mencakup pula kucing rumah yang meliar.
Indonesia memiliki cukup banyak jenis-jenis kucing hutan.
Berikut adalah jenis-jenis kucing yang biasa disebut sebagai kucing hutan yang ditemukan di Indonesia:
- 1. macan dahan benua (Neofelis nebulosa)
Macan dahan benua atau dalam nama ilmiahnya
Neofelis nebulosa adalah sejenis
kucing
berukuran sedang, dengan panjang tubuh mencapai 95 cm. Spesies ini pada
umumnya memiliki bulu berwarna kelabu kecoklatan dengan gambaran
seperti awan
dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih
kecil dan terdapat totol putih di belakang telinga. Macan dahan
mempunyai kaki pendek dengan telapak kaki besar serta ekor panjang
dengan garis dan bintik hitam. Macan dahan betina serupa.
- 2. macan dahan kalimantan (Neofelis diardi syn. Felis diardi)
Macan dahan kalimantan (Neofelis diardi) adalah kucing liar berukuran sedang yang ditemukan di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Pada tahun 2006, ia dijadikan sebagai spesies terpisah dari kerabat dekatnya,
Neofelis nebulosa.
Nama
Bornean clouded leopard (macan dahan kalimantan) diterbitkan oleh WWF pada 14 Maret 2007, mengutip Dr. Stephen O'Brien dari U.S. National Cancer Institute
mengatakan, "Hasil kajian genetik jelas-jelas menunjukkan bahwa macan
dahan kalimantan harus dianggap sebagai spesies yang terpisah".
Tahun 2008, IUCN
mengklasifikasikan spesies ini sebagai spesies yang rentan terhadap
kepunahan, dengan ukuran populasi efektif total diperkirakan kurang dari
10.000 individu dewasa, dan tren populasi yang menurun
- 3. kucing batu (Pardofelis marmorata, syn. Felis marmorata)
Kucing batu (
Pardofelis marmorata) adalah kucing liar kecil dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Sejak 2002, ia terdaftar dalam spesies rentan olhe IUCN seperti yang terjadi kepadatan yang rendah, dan ukuran total populasi efektif diduga kurang dari 10000 individu dewasa, dengan tiada populasi tunggal berjumlah lebih dari 1000
.
Spesies ini dulunya dianggap milik garis keturunan
pantherine dari "kucing besar". Analisis genetik menunjukkan bahwa ia erat kaitannya dengan Kucing emas dan kucing merah, yang semuanya yang menyimpang dari felid lain sekitar 9.4 juta tahun yang lalu.
- 4. kucing emas asia (Catopuma temmincki)
Kucing emas Asia (
Pardofelis temminckii, syn.
Catopuma temminckii),
juga disebut kucing Temminck, adalah kucing liar Asia Tenggara
berukuran sedang. Pada tahun 2008, IUCN mengklasifikasikan kucing emas
Asia sebagai Hampir terancam, menyatakan bahwa spesies mendekati
kualifikasi sebagai Rentan karena tekanan perburuan dan hilangnya
habitat, karena hutan Asia Tenggara sedang menjalani tingkat daerah
deforestasi tercepat di dunia.
Kucing emas Asia dinamai untuk menghormati ahli zoologi Belanda
Coenraad Jacob Temminck, yang pertama kali menjelaskan kucing emas Afrika pada tahun 1827
- 5. kucing congkok (atau meong congkok, Prionailurus bengalensis syn. Felis bengalensis)
Kucing kuwuk (
Prionailurus bengalensis) adalah kucing liar kecil Asia Selatan dan Timur. Sejak tahun 2002, ia terdaftar dalam spesies Risiko Rendah oleh IUCN sebab ia terdistribusi secara luas, tetapi terancam oleh hilangnya habitat dan perburuan di beberapa bagian persebaran. Subspesies kucing kuwuk ada 12, yang berbeda secara luas dalam penampilan.
Nama bahasa Inggris kucing kuwuk, yaitu
leopard cat, ialah berasal dari bintik-bintik seperti macan tutul yang di semua subspesies kucing kuwuk, tapi sebenarnya hubungan spesies dengan macan tutul jauh.
sumber: id.wikipedia.org
Add to Cart
0 komentar:
Posting Komentar